STUDI TENTANG PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DEWI SARTIKA KOTA KENDARI TAHUN 2023

Authors

  • Vivi Selviani Universitas Halu Oleo
  • Asnia Zainuddin Universitas Halu Oleo
  • Fifi Nirmala Universitas Halu Oleo

DOI:

https://doi.org/10.37887/jakk.v5i2.29

Keywords:

Perencanaan, Pengendalian, Penyimpanan, Obat, IFRS

Abstract

Latar Belakang: Pengelolaan obat di instalasi farmasi rumah sakit merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan  dalam pemberian pelayanan kesehatan secara menyeluruh, karena inifesiensi dalam manajemen obat berdampak negatif terhadap rumah sakit baik secara medik, sosial dan finansial. Pada RSU Dewi Sartika Kota Kendari terdapat masalah yang terjadi di Instalasi Farmasi diantaranya yaitu permasalahan pada saat pemesanan maupum permasalahan tentang SDM yang kurang.

Tujuan: Untuk mengetahui pengelolaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kota Kendari Tahun 2023.

Metode: Penelitian kualitatif deksriptif pendekatan studi kasus dengan menggunakan teknik pengumpulan data Indepth Interview atau wawancara mendalam, observasi serta dokumentasi yang melibatkan 5 responden yang terdiri dari 2 informan kunci (Kepala instalasi farmasi rumah sakit dan Penanggungjawab gudang farmasi) dan 3 Informan biasa (2 Staf yang bertugas di instalasi farmasi rumah sakit dan 1 Keluarga pasien).

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan kebutuhan obat sudah sesuai juknis yaitu menggunakan metode konsumsi masih memiliki masalah yaitu dari pihak tender/PBF (Pedagang Besar Farmasi) yang tidak selalu menyediakan obat yang dibutuhkan oleh rumah sakit sehingga pihak rumah sakit melakukan pembelian langsung kepada apotek lain. Pengadaan obat sudah sesuai juknis yaitu dilakukan pembelian obat melalui epurchasing berdasarkan obat yang ada di e-catalog serta melakukan pemesanan obat dengan menggunakan surat pemesanan namun terdapat masalah berupa waktu tunggu obat yang telah dipesan ke pihak PBF (Pedagang Besar Farmasi) tidak datang tepat waktu sehingga terjadi kekosongan obat sementara. Penyimpanan obat sudah dilakukan sesuai juknis dan SPO yaitu menggunakan konsep FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expired First Out) serta berdasarkan bentuk sediaannya. Pengendalian obat sudah dilakukan sesuai juknis yaitu dengan menggunakan stok opname dan kartu kontrol untuk tiap-tiap pasien untuk mengatahui penggunaan obat pasien selama di rawat di rumah sakit.

Kesimpulan: Pengelolaan obat yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kota Kendari sudah dilakukan sesuai juknis. Namun masih terdapat masalah pengelolaan obat yang disebabkan karena kurangnya SDM dan tingginya beban kerja yang terjadi di instalasi farmasi serta meningkatnya jumlah pemesanan obat yang menyebabkan permasalahan pada saat pemesanan obat, sehingga rumah sakit harus mengupayakan penambahan SDM agar proses pengelolaan obat bisa berjalan dengan efektif dan efisien.

References

Kemenkes RI. Permenkes No 3 Tahun 2020 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit [Internet]. 2020;(3):1–80. Available from: http://bppsdmk.kemkes.go.id/web/filesa/peraturan/119.pdf

Prayudi Y. Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Manajemen Logistik Obat Di Instalasi Farmasi Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Kabupaten Konawe. Gudang J Multidisiplin Ilmu [Internet]. 2023;1:95–8. Available from: https://doi.org/10.59435/gjmi.v1i2.51

Ghifari S AL. Hubungan Persepsi Pasien Tentang Fasilitas dan Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Kepuasan Pasien di RSU Muhammadiyah Siti Aminah Bimiayu. Univ Muhammadiyah Purwokerto. 2019;22(4):51.

Gracewati Rambu Ladu Day, Muntasir Basri RWS. Manajemen Logistik Obat Di Instalasi Farmasi RSUD Waibakul Kabupaten Sumba Tengan. Media Kesehat Masy. 2020;2(3):25–39.

Asri M. Studi Manajemen Pengelolaan Obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Sawerigading Kota Palopo. Skripsi. 2019;

Sritutin GM, Kencana UB, Farmasi F. Pengelolaan Obat LASA Di Instalasi Farmasi Rawat Inap Di RS Swasta Bandung. 2020;

Wasir R, Rosmayani PA, Prasetyo NN, Dawina A, Istanti ND. Obat Esensial Untuk Cakupan Kesehatan Universal Indonesia: Tinjauan Literatur Ketersediaan, Keterjangkauan, Kualitas. J Kesehat Tambusai. 2023;4(2):1150–7.

Pemenkes RI. Standar Kefarmasian di Rumah Sakit. Peratur Menteri Kesehat Republik Indones No72 Tahun 2016. 2016;

Izzah L‘, Jananto A. Penerapan Algoritma K-Means Clustering Untuk Perencanaan Kebutuhan Obat Di Klinik Citra Medika. Progresif J Ilm Komput. 2022;18(1):69.

Awoah AAG, Manampiring AE. Evaluasi Manajemen Pelayanan Kefarmasian, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 72 Tahun 2016 di Hospital Nacional Guido Valadares Dili Timor Leste. Heal Care J Kesehat. 2022;11(1):121–33.

Oktaviati E, Fatimah N, Warnida H. Evaluasi Pengelolaan Obat Di Instalasi Farmasirumah Sakit Tingkat IV Samarinda. Pros Sekol Tinggi Ilmu Kesehat Samarinda [Internet]. 2021;1(72):152–9. Available from: http://jurnal.stiksam.ac.id/index.php/prosiding/article/view/586

Prayoga A, Fitri R, Anastasia G, Syahputra HD. Evaluasi Perencanaan Obat Di Puskesmas Tanah Tinggi , Kecamatan Binjai Timur , Kota Binjai Tahun. Ilmu Kesehat dan Sains Nusant. 2023;01(01):69–75.

Permenkes RI. Standar Kefarmasian di Puskesmas. Peratur Menteri Kesehat Republik Indones No74 Tahun 2016. 2016;1–33.

Indayanti FN. Gambaran manajemen pengelolaan obat di instalasi farmasi rumah sakit umum daerah kota makassar. Skripsi, Univ Hasanuddin [Internet]. 2021;1–66. Available from: http://repository.unhas.ac.id/16284/2/K011171013_skripsi bab 1-2.pdf

Permenkes RI. Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Peratur Mentri Kesehat Republik Indones No58 Tahun 2014 [Internet]. 2014;10. Available from: http://binfar.kemkes.go.id

Downloads

Published

2024-07-25